Tolong cari alur cerita handphone ayah rtanyaanmu. Konfirmasikan alamat emailmu dan kamu akan memperoleh 10 poin Brainly.co.id Cari pertanyaanmu di sini ... Sek
B. Indonesia
tiaratania05
Pertanyaan
Tolong cari alur cerita handphone ayah
rtanyaanmu. Konfirmasikan alamat emailmu dan kamu akan memperoleh 10 poin
Brainly.co.id
Cari pertanyaanmu di sini ...
Sekolah Menengah PertamaB. indonesia 5+3 poin
Ringkasan cerpen handphone ayah karya hadi pranoto
Tanyakan detil pertanyaan Ikuti tidak puas? sampaikan! dari Faricahpwt 08.08.2016
Iklan
Jawabanmu
fatimah144
Fatimah144 Ambisius
HANDPHONE AYAH
Pada siang hari ayah mengajak Adam ke took sepatu, memang sepatu Adam sudah tidak layak pakai lagi . Namun karena Ayah baru saja mempunyai uang , maka baru hari ini permintaan Adam dikabulkan.
Mereka naik bus patas AC jurusan blok M. ongkosnya lumayan mahal, piker adam. Dan karena hari itu hari Minggu, banyak bangku kosong yang tersedia.
Ayah dan Adam duduk dibarisan ketiga dari bangku sopir, sebelum duduk Ayah Adam memindahkan handphone yang ada di sakunya ke sarung di pinggangnya agar tidak mengganggu duduknya.
Bus melaju kencang dan keluar dari Tol Komdak. Di halte Komdak banyak penumpang yang turun dan banyak pula yang naik. Tiba-tiba naik juga 3 orang pria yang salah satunya duduk di sisi ayah.
“permisi, pak”, kata pria itu ramah.
“silahkan !”, jawab ayah sambil geser tempat duduknya.
Pria yang berpakaian rapi itupun duduk disamping ayah. Sementara kedua temannya duduk di bangku sebelahnya. Adam mulai curiga dengan gerak-gerik mereka. Apalagi orang yang disebelah aja nelarak-lirik ke handphone Ayah. Dan tiba-tiba orang itu pindah kesebelah teman-temannya. Ayah bergeser ketempat semula, Namun pada waktu bergeser Ayah merasa ada yang ganjil . ia meraba pinggangnya, betapa terkejutnya ia ketika handphone nya sudah tidak ada. Ayah dan Adam sibuk mencari handphone ayah yang hilang.
Lalu ayah maju kedepan “ Mohon jangan ada yang turun, kalau ada yang turun berarti itu pencurinya “, Kata ayah dengan suara lantang.
“oh, tidak bisa begitu,dong! Dari mana bapak tau kalau yang mengtabil ada di bus ?” protes orang yang tadi duduk di samping ayah. Temannya mengiyakan.
Tiba-tiba Adam mendapat ide ia membisiki ayahnya, “Eemm…. “ ayah mengangguk mengerti. “maaf pak pinjam handphone nya sebentar?” kata ayah pada seorang bapak-bapak.
“Silahkan…” jawab bapak itu
Ayah lalu memencet tombol nomor ayah. Terdengar suara benda dijatuhkan, ayah di bantu oleh kondektur bus untuk mencari asal suara tersebut. Ternyata handphone itu ada dikolong bangku yang kosong. “Alhamdulillah,.. rupanya ini masih rezekiki,” kata ayah bersyukur.
Beberapa menit kemudian setelah bis melajuketiga pria itu turun dari bus
“ Aman!” kata kondektur bus.
“Lo, kok aman. Memangnya kenapa, pak?” Tanya ayah heran.
“ tiga orang itu sering naik turun bus ini, jika mereka naik pasti ada orang yang kehilangan dompet ataupun handphone,” ujar kondektu bus.
“ jangan melihat orang dari penampilan luarnya” sambung ibu disebelahnya.
rtanyaanmu. Konfirmasikan alamat emailmu dan kamu akan memperoleh 10 poin
Brainly.co.id
Cari pertanyaanmu di sini ...
Sekolah Menengah PertamaB. indonesia 5+3 poin
Ringkasan cerpen handphone ayah karya hadi pranoto
Tanyakan detil pertanyaan Ikuti tidak puas? sampaikan! dari Faricahpwt 08.08.2016
Iklan
Jawabanmu
fatimah144
Fatimah144 Ambisius
HANDPHONE AYAH
Pada siang hari ayah mengajak Adam ke took sepatu, memang sepatu Adam sudah tidak layak pakai lagi . Namun karena Ayah baru saja mempunyai uang , maka baru hari ini permintaan Adam dikabulkan.
Mereka naik bus patas AC jurusan blok M. ongkosnya lumayan mahal, piker adam. Dan karena hari itu hari Minggu, banyak bangku kosong yang tersedia.
Ayah dan Adam duduk dibarisan ketiga dari bangku sopir, sebelum duduk Ayah Adam memindahkan handphone yang ada di sakunya ke sarung di pinggangnya agar tidak mengganggu duduknya.
Bus melaju kencang dan keluar dari Tol Komdak. Di halte Komdak banyak penumpang yang turun dan banyak pula yang naik. Tiba-tiba naik juga 3 orang pria yang salah satunya duduk di sisi ayah.
“permisi, pak”, kata pria itu ramah.
“silahkan !”, jawab ayah sambil geser tempat duduknya.
Pria yang berpakaian rapi itupun duduk disamping ayah. Sementara kedua temannya duduk di bangku sebelahnya. Adam mulai curiga dengan gerak-gerik mereka. Apalagi orang yang disebelah aja nelarak-lirik ke handphone Ayah. Dan tiba-tiba orang itu pindah kesebelah teman-temannya. Ayah bergeser ketempat semula, Namun pada waktu bergeser Ayah merasa ada yang ganjil . ia meraba pinggangnya, betapa terkejutnya ia ketika handphone nya sudah tidak ada. Ayah dan Adam sibuk mencari handphone ayah yang hilang.
Lalu ayah maju kedepan “ Mohon jangan ada yang turun, kalau ada yang turun berarti itu pencurinya “, Kata ayah dengan suara lantang.
“oh, tidak bisa begitu,dong! Dari mana bapak tau kalau yang mengtabil ada di bus ?” protes orang yang tadi duduk di samping ayah. Temannya mengiyakan.
Tiba-tiba Adam mendapat ide ia membisiki ayahnya, “Eemm…. “ ayah mengangguk mengerti. “maaf pak pinjam handphone nya sebentar?” kata ayah pada seorang bapak-bapak.
“Silahkan…” jawab bapak itu
Ayah lalu memencet tombol nomor ayah. Terdengar suara benda dijatuhkan, ayah di bantu oleh kondektur bus untuk mencari asal suara tersebut. Ternyata handphone itu ada dikolong bangku yang kosong. “Alhamdulillah,.. rupanya ini masih rezekiki,” kata ayah bersyukur.
Beberapa menit kemudian setelah bis melajuketiga pria itu turun dari bus
“ Aman!” kata kondektur bus.
“Lo, kok aman. Memangnya kenapa, pak?” Tanya ayah heran.
“ tiga orang itu sering naik turun bus ini, jika mereka naik pasti ada orang yang kehilangan dompet ataupun handphone,” ujar kondektu bus.
“ jangan melihat orang dari penampilan luarnya” sambung ibu disebelahnya.
1 Jawaban
-
1. Jawaban habib321123
Liburan kali ini mungkin yang paling menarik dalam hidupku. Bapak akan mengajakku berkunjung ke desa kelahirannya. Aku menyebutnya "Tamasya ke Masa Silam". Sebab, kata Bapak, aku akan diajak ke tempat-tempat semasa Bapak kecil dulu.
Bapakku berasal dari sebuah desa kecil di pedalaman Purworejo. Desa Tambak Lor namanya. Untuk mencapai desa itu, kami harus naik bus jurusan Purworejo. Kemudian, naik angkot sampai Pantok. Disambung naik dokar melewati perkampungan sepanjang kira-kira tiga kilometer. Lalu dilanjutkan jalan kaki melewati pematang dan bukit-bukit kecil sepanjang dua kilometer.
"Kamu lelah, Rif?" tanya Bapak saat menyusuri pematang sepanjang tepian sungai yang jernih. Tangan bapak yang kokoh memanggul tas kulit berisi oleh-oleh untuk Nenek.
"Lumayan lelah," kataku sambil menyeka keringat di dahiku. Tetapi aku menyukai perjalanan ini. Baru kali ini Bapak mengajakku sendiri tanpa Ibu.