Sejarah

Pertanyaan

alasan terjadinya revolusi sosial di banten

1 Jawaban

  • Tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Berita tentang proklamasi itu sampai di Banten pada tanggal 20 Agustus 1945, dibawa oleh beberapa Pemuda Jakarta yaitu Pandu Kartawiguna, Ibnu Parna, Abdul Muluk dan Aziz yang disuruh oleh Khairul Saleh. Mereka disuruh menyampaikan agar Pemuda Banten segera merebut kekuasaan dari tangan Jepang. Berita itu disampaikan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda Banten seperti KH.Tubagus Akhmad Khatib, KH.Syam’sun, Ali Amangku dan Ayip Zuhri yang selanjutnya disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Keresidenan Banten.

    Kabar tentang kemerdekaan itu disambut gembira oleh rakyat, kecuali oleh beberapa orang yang merasa dirinya telah menyakiti hati rakyat pada masa sebelumnya yang merasa takut terhadap pembalasan. Rapat-rapat segera diadakan oleh tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda karena pegawai pemerintahan, terutama pamongpraja bingung dan khawatir sehingga tidak mempunyai inisiatif untuk menguasai keadaan. Para pamongpraja tidak bisa dan berani memberi penerangan atau mengatasi hal-hal yang melewati batas akibat revolusi itu. Para anggota Peta setelah dilucuti senjatanya pulang ke tempat tinggal masing-masing dengan membawa oleh-oleh berupa terigu, mentega dan rokok.

    Sehubungan dengan berita dan pesan Khairul Saleh itu, pada tanggal 22 Ahustus 1945 beberapa pemuda menurunkan Bendera Jepang di Hotel Vos, dan esok harinya dilakukan penurunan bendera dikantor-kantor Pemerintah Jepang. Melihat peristiwa tersebut, beberapa pejabat sipil Jepang di Banten meninggalkan daerah itu, diantaranya Syucokan (Residen) Banten yaitu Yuki Yoshii dan menyerahkan jabatannya kepada Fuku Syucokan (Wakil Residen) Raden Tirtasuyatna. Akan tetapi sebaliknya orang-orang Jepang Militer tetap berada di Pos masing-masing, melaksanakan perintah Sekutu menjaga Status Quo.

Pertanyaan Lainnya