tolong buatkan cerpen tentang persahabatan yang hancur karena masalah kecil yaitu karena salah satu teman kami tidak datang saat kerja kelompok dan temanku yang
B. Indonesia
siregaramelia21
Pertanyaan
tolong buatkan cerpen tentang persahabatan yang hancur karena masalah kecil yaitu karena salah satu teman kami tidak datang saat kerja kelompok dan temanku yang benama siti dan sinty sangat kecewa dan tidak bisa memaafkannya karena dia sudah terlalu sering bersikap egois tolong ya nama temanku yang gk datang itu rusta terus ceritanya aku dan puzi mau mempersatukan mereka lagi tolong ya
1 Jawaban
-
1. Jawaban Natsaadelia
Saat ini semua sedang kacau, pertemanan yang kami jalani tidaklah lagi utuh. Sinty dan Siti tak dapat memaafkan mereka dan nampaknya Rusta enggan untuk meminta maaf duluan. Aku dan Puzi sedang menyusun rencana untuk mengembalikan suasana seperti dulu lagi ketika kami masih bersama. Setidaknya agar kami tetap kompak saat lomba nanti.
"Haduh gimana sih Rusta kok malah gini" ujar Puzi
"Ya kita gak tau Za, dia aneh banget akhir-akhir ini .. alasan dia gak ikut kerja kelompok aneh banget .. masa gara-gara dia gak nemuin pakaian yang cocok dia gak mau datang?" ucapku panjang kali lebar
"kita coba selidiki aja kali ya? akhir-akhir ini dia juga sering gak masuk sekolah" balas Puzi
Dan dengan itu esoknya kami mencari tau keberadaan Rusta mulai dari menanyai guru, teman sekelasnya dan ibu-ibu kantin yang biasanya ia datangi. Rusta cukup dekat dengan ibu-ibu kantin karena ia paling sering menghabiskan waktu untuk makan dan jajan disana, segala menu telah ia cicipi. meski kami sudah mencari kabar namun tak satupun tau keberadaan Rusta saat ia tak sekolah. Kami ingin berkunjung ke rumahnya namun ia tak pernah memberikan alamat rumahnya. Ia selalu mengelak tiap kali kami minta ke rumahnya.
Aku dan Puzi makin resah karena tak menemukan petunjuk apapun. Kami akhirnya mencoba untuk menyelinap ke kantor kepala sekolah dan mencari data siswa milik Rusta. Mencari tau tentang tempat tinggalnya dan dengan modal nekat dan keberanian kami pun melancarkan aksi kami pada malam hari.
"Zi lu jaga ya gue nyari" ujar ku
"Jangan lama-lama gue kan orangnya cepet panik" balasnya berbisik
"Gue usahain deh" balasku
Sudah setengah jam aku mencari diantara berkas-berkas murid dan akhirnya aku dapatkan datanya. Dengan segera aku catat dan pergi dari situ. Kupikir akan berjalan lancar tapi suara Puzi mengagetkanku.
"Woi buruan itu kayaknya ada orang deh!" ujarnya panik
"Iya bentar" balasku
Segeralah kami menyelinap dan dengan rahmat tuhan yang maha esa kami berhasil kabur. Kami berlari menuju rumah Puzi karena jarak nya tak terlalu jauh. Orangtuanya sedang dinas dan di rumah hanya tinggal dia dan kakaknya. Kami membuka kertas alamat yang tadi ku catat ulang dan bersiap meluncur ke sana esok pagi.
Karena kami berdua adalah tipikal anak rumahan maka kami tidak tau menau soal letak jalan dan kemampuan spasial kami sangat lah buruk maka kami memutuskan untuk memakai jasa ojek. kami sangat heran, perumahan yang kami lewati adalah rumah-rumah mewah.
"Apa jangan-jangan Rusta adalah anak seseorang yang tajir melintir" batinku
"udah sampai neng" ujar abang ojek membuyarkan lamunanku
"oh ia bang makasih"
setelah membayar ongkos dan Puzi datang kami mencari-cari rumah yang tertera di alamat.
"nomer 12 A" ujar Puzi
"Lu yakin Zi?" ujarku terbata-bata
pemandangan dihadapanku adalah sebah rumah mewah seperti istana dengan jejeran mobil mewah di sekitarnya. Aku menelan ludah tak percaya. Aku mencoba mengingat-ngingat apakah Rusta pernah bercerita tentang rumah atau keluarganya. Ia bukan anak yang terbuka sekalipun pada teman dekatnya. Tanpa kami sadari kami sudah berada di depan pagar, aku memencet bel. Seorang wanita tua mengenakan daster kuning datang dari arah pintu lalu menghampiri kami.
"cari siapa neng?" ujarnya ramah
"Rusta bi" ujar Puzi
"Rusta?" tampangnya menjadi bingung
"iya" jawab ku
"Rusta itu .. sudah berangkat ke Jepang tadi malam dek" balasnya
Sekarang menjadi jelas kenapa ia tak masuk sekolah dan tak datang ke kerja kelompok kami. Rupanya ia pergi meninggalkan kami tanpa adanya penjelasan. Aku mencoba menjelaskan pada siti dan Sinty dan mendengar kabar ini mereka tak percaya namun tak lama setelah itu kami mendapat sepucuk surat yang menyatakan mengapa Rusta pergi tanpa kabar. Rupanya ia mengidap suatu penyakit dan tak dapat ditangani oleh rumah sakit di Indonesia. Ada kenalan ayahnya di jepang yang mamou mengobatinya hingga ia pergi ke sana untuk berobat. Kemudian kami gagal ikut lomba. Namun kesalahpahaman terselesaikan. Namun kami belum bertemu dengan Rusta sampai sekarang.