Biologi

Pertanyaan

manakah yang kandungan kafeinnya lebih tinggi antara teh dan kopi? bagaimanakah pengaruh kafien terhadap tubuh kita?

1 Jawaban

  • Kopi? Kafein di anggap sebagai obat psychoactive yang paling umum di gunakan di dunia. Diperkirakan bahwa sekitar 80% populasi dunia mengkonsumsi kafein setiap hari. Sumber-sumber asupan kafein itu adalah kopi, soda, teh dan coklat. Setelah dicerna, kafein itu diserap dalam 30 sampai 45 menit dan kemudian efek-efeknya hilang dalam sekitar 3 jam. Seperti yang bisa dibuktikan oleh banyak peminum kafein, saat anda mencerna kafein pada tingkat tinggi, anda mungkin merasa mood anda melonjak dan kemudian menukik, membuat anda semakin ketagihan kafein untuk membuatnya melonjak lagi. Meski kafein itu pada akhirnya dikeluarkan sehingga tidak terjadi penumpukan di dalam tubuh, namun kafein telah menunjukkan efek negatif, misalnya pada mood, stamina, level stress, dan system cardiovascular, serta kesehatan lambung. 1. Kafein itu sangat addictive. Sama seperti obat-obatan, kafein menyebabkan suatu kecanduan kimiawi di dalam otak. Berhenti meminum kopi atau soda bisa menciptakan gejala-gejala penarikan - sakit kepala, ngantuk, mudah marah, cemas - saat kimiawi otak menyesuaikan diri. 2. Kafein memperparah gangguan-gangguan mood pada orang dewasa dan anak-anak. Gangguan-gangguan mood misalnya kecemasan, depresi, lekas marah, dan attention disorder itu diperparah oleh konsumsi kafein kronis. Bukannya meningkatkan aktivitas mental seperti yang dipercaya oleh para peminum kopi, kafein sebenarnya mengurangi aliran darah ke otak sebanyak 30 persen dan memberikan dampak negatif pada daya ingat dan kinerja mental. Gangguan-gangguan mood mungkin tampak setelah efek stimulan dari kopi menghilang - seringkali sekitar 3 jam kemudian setelah peringatan untuk mengkonsumsi kafein lebih banyak lagi - dan mungkin juga tampak selama periode pemulihan setelah berhenti mengkonsumsi kafein. 3. Kafein meningkatkan stress. Kafein memicu pengeluaran hormon-hormon stress - cortisol (adrenalin) dari kelenjar-kelenjar adrenal - yang bisa meningkatkan level kecemasan, lekas marah, tekanan muscular, salah cerna, insomnia, dan penurunan immunitas. Terus menerus menstimulasi kelenjar adrenal akhirnya bisa mengarah pada keletihan adrenal, yang membut seseorang jadi rentan 

Pertanyaan Lainnya