Sejarah

Pertanyaan

kerajaan aceh Dan ternate-tidore bercorak maritime atau agraris?

2 Jawaban

  • Kerajaan Ternate Masyhur Malamo adalah raja pertama yang memerintah pada tahun 1257-1272. Dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan yang tergabung dalam “Moloku Kie Raha” lainya. Sepeninggalan Masyhur Malamo, Ternate dipimpin secara berturut-turut oleh Kaicil Yamin (1298-1304), dan Kaicil Ngara Lomo (1304-1317). Kaicil Ngara lomo dapat dianggap sebagai Kolano Ternate yang pertama kali meletakan dasar-dasar politik ekspansionaisme. Pada masa pemerintahan Sida Arif Malamo, Ternate mulai berkembang sebagai bandar niaga yang didatangi oleh berbgai pedagang dari Makassar, Jawa, Melayu, Cina, Gujarat, dan Arab Pedagang ini menetap dan membuka pos-pos perdagangan di Ternate. Sida Arif Malamo sebagai penguasa Ternate memeberikan kemudahan, sehingga para pedagang semakin senang berdagang di Ternate. 8  Di masa  –  masa awal suku Ternate dipimpin oleh para momole. Setelah membentuk kerajaan jabatan pimpinan dipegang seorang raja yang disebut kolano. Mulai pertengahan abad ke-15, Islam diadopsi secara total oleh kerajaan dan penerapan syariat Islam diberlakukan   9 1583. Ia dikenal sebagai sultan Ternate dan Maluku terbesar sepanjang sejarah, yang berhasil mengalahkan Portugis dan mengantarkan Ternate ke puncak keemasan di akhir abad ke-16. Sultan Baabullah  juga dijuluki sebagai penguasa 72 pulau berpenghuni yang meliputi pulau  –  pulau di nusantara bagian timur, Mindanao selatan dan kepulauan Marshall.  d.   Kerajaan Tidore Kesultanan Tidore mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Nuku alias Sultan Said-ul Jehad Muhammad al-Mabus Amir ud-din Syah alias Kaicil Paparangan yang oleh kawula Tidore dikenal dengan sebutan Jou Barakati. Pada masa kekuasaannya 1797  –   1805), wilayah Kerajaan Tidore mencakup kawasan yang cukup luas hingga mencapai Tanah Papua. Sultan Nuku adalah pemimpin yang cerdik, berani, ulet, dan waspada. Beberapa usaha yang dilakukan oleh sultan Nuku adalah sebagai berikut: Menyatukan Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris. Belanda kalah serta terusir dari Tidore dan Ternate. Sementara itu, Inggris tidak mendapat apa-apa kecuali hubungan dagang biasa. Memperluas wilayah kekuasaan, meliputi Pulau Seram, Makean Halmahera, Pulau Raja Ampat, Kai, dan Papua. Menata sistem pemerintahan dengan baik, sehingga pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan rakyatnya sejahtera. Berjuang untuk mengusir Belanda dari seluruh kepulauan Maluku, termasuk Ternate, Bacan dan Jailolo. Perjuangan tersebut membuahkan hasil dengan menyerahnya Belanda pada Sultan Nuku pada 21 Juni 1801 M. Dengan itu, Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo kembali merdeka dari kekuasaan asing. Ia memiliki gelar “Sri Paduka Maha Tuan Sultan Saidul Jehad el Ma’bus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan   8 Sultan Zainal Abidin meninggalkan gelar kolano dan menggantinya dengan gelar sultan. Para ulama menjadi figur penting dalam kerajaan. Setelah sultan sebagai pemimpin tertinggi, ada jabatan jogugu (perdana menteri) dan fala raha sebagai para penasihat. Fala raha atau empat rumah adalah empat klan bangsawan yang menjadi tulang punggung kesultanan sebagai representasi para momole pada masa lalu, masing  –  masing dikepalai seorang kimalaha. Mereka yaitu Marasaoli, Tomagola, Tomaito dan Tamadi. Pejabat  –  pejabat tinggi kesultanan umumnya berasal dari klan  –  klan ini. Bila seorang sultan tak memiliki pewaris maka penerusnya dipilih dari salah satu klan. Selanjutnya ada jabatan  –   jabatan lain Bobato Nyagimoi se Tufkange (Dewan 18), Sabua Raha, Kapita Lau, Salahakan, Sangaji. Sultan Bayanullah Sultan Bayanullah dari Ternate (1500-1521) adalah putera pertama Sultan Zainal Abidin (1486-1500). Namanya seringkali berbeda dalam berbagai sumber sejarah, ia sering juga disebut Sultan Bolief atau Abu Alif dan sewaktu muda ia lebih dikenal dengan sebutan Kaicil Leliatur.Bayanullah dibesarkan dalam lingkungan Islam yang ketat. Sejak resmi menjadi kesultanan pada masa kakeknya Kolano Marhum (1465-1486), Ternate tak henti-hentinya melakukan perubahan dengan mengadopsi segala hal yang berbau Islami. Sultan Bayanullah menetapkan Syariat Islam sebagai hukum dasar kerajaan. Seluruh rakyat Ternate diwajibkan memakai pakaian yang menutup aurat. Ia membentuk struktur baru dan lembaga pemerintahan sesuai Islam yang segera diadopsi oleh kerajaan-kerajaan lain di Maluku. Tindakannya ini berhasil membawa Maluku keluar dari alam animisme ke monoteisme (Islam). Sultan Baabullah Sultan Baabullah (10 Februari 1528 - permulaan 1583), juga ditulis Sultan Babullah atau Sultan Baab (tulisan Eropa) adalah sultan dan penguasa Kesultanan Ternate ke-24 yang berkuasa antara tahun 1570
  • corak dari kerajaan aceh adalah maritime

Pertanyaan Lainnya